Career Development and Life Stages
- Wulan
- 14 Apr 2015
- 2 menit membaca
kenapasih orang tua kita suka bawel soal kita mau jadi apa dan kerja apa? sedangkan kita santai aja dan lebih sering menerka nerka.
jadi gini nih.
" People differ in values, goals, and needs at different stages in life "
yup! beda tahap kehidupan yang mempengaruhi nilai dan tujuan seseorang. semakin tinggi stages terdapat naik dan turun kinerja dan semakin dalam nilai-nilai kehidupan yang mereka pegang.
Berikut sedikit penjelasan mengenai tahap career development and life stages
Yang pertama itu ada Establishment (20 to 40).
•People are becoming established in their careers and adjusting to work routines, develop self-efficacy (or not)
di tahap ini adalah tahap-tahap dimana fresh graduate membuka dan menetapkan karir dan membiasakan diri dengan rutinitas pekerjaan, pada umur 20 sampai 40 seseorang masih produktif sehingga mereka baru memulai atau bahkan mencoba berganti ganti pekerjaan untuk pemenuhan self-actualization nya. oleh karena itu pada tahap ini sangat tepat untuk dilakukan training atau development program sebagai pemenuh kebutuhan di dalam dunia kerja.
Nah, wajar kalo kita fresh graduate ini masih suka pindah pindah pekerjaan atau bahkan masih bingung dan gatau pekerjaan mana yang paling cocok. Adanaya kebutuhan akan self-actualization ini lah yang mendorong kita buat nyoba sana sini.
*self-actualization: a person's desire to use all their abilities to achieve and be everything that they possibly can.
Ke-dua Maintenance (40 to55)
•Goals and values change; mid-life crisis; seek new challenge and satisfaction
kenapa sih di masa ini kayanya orang tua kita sangat stress full?.Hal tersebut disebabkan karena pada masa ini kebutuhan hidup dalam keluarga biasanya semakin meningkat, anak yang semakin besar dan juga biaya pendidikan yang semakin tinggi (semakin mahal f course) belum lagi menghadapi masalah nya dalam mengasuh anak yang masuk usia remaja. mereka juga mengalami perubahan nilai-nilai dalam hidup mereka akibat sudah banyak memakan asam garam kehidupan. mereka mulai mencari tantangan baru dan kepuasan yang berbeda bagi dirinya.
So.. kebayangkan, dimana tanggung jawab dan masalah mereka yang makin banyak tapi justru malah timbul kebutuhan untuk pengalaman yang berbeda di dirinya. Sedangkan kita yang tanggung jawabnya belum sampai mana-mana tapi udah stress mikirin achivements dan hal-hal sepele lain yang sering kita jadikan kebutuhan.
yang terakhir yaitu Decline (55 to retirement)
•Planning for retirement and its loss of work and sense of identity
pada masa ini performa kerja seseorang sudah sangat menurun dan berfikir untuk melakukan pensiun, pada umur 55 keatas seseorang akan mulai memikirkan kehidupan yang lebih tenang dan mendekatkan diri kepada Tuhan nya.
Nah jika orang tua kalian sudah sampai pada tahap ini mungkin lebih baik mengurangi hal-hal konyol supaya gak nambahin pikiran mereka, Pada tahap ini kegiatan mereka sudah mulai berkurang seiring dengan kemampuan fisik yang mulai menurun sehingga mereka akan punya lebih banyak waktu kosong di rumah (untuk yang sudah pensiun) hal ini pastinya membuat mereka jadi lebih aware mengenai kegiatan kamu, kemampuan fisik yang menurun tersebut juga di barengi dengan resiko resiko ganguan seperti depresi, kecemasan, demesia, dan gangguan tidur hingga schizofrenia.



Komentar